Review : TP-Link Archer TX3000E

October 19, 2020by Marcomm0

Perangkat ini merupakan sebuah Wifi client  untuk desktop PC. Koneksinya membutuhkan sebuah port PCIE 1X yang berada di motherboard. Spesifikasi yang diusung dan merupakan unggulan dari perangkat ini adalah support Wifi AX atau Wifi 6 serta Bluetooth 5.0.

Untuk kali ini kita akan lebih fokus membahas performa jaringan Wifi serta komparasinya dengan teknologi Wifi AC sebelumnya. Kenapa kita tidak akan mengulas Bluetooth 5.0 pada perangkat ini? Karena untuk memberi gambaran bagaimana potensi Wifi generasi terbaru ini dapat mempengaruhi kinerja koneksi wireless Anda.

Sedangkan untuk Bluetooth lebih terfokus pada interkoneksi perangkat seperti mouse, keyboard maupun audio. Sebenarnya sangat menarik terutama Bluetooth 5.0 untuk audio, namun di lain waktu kita akan mengulasnya.

Sekilas tentang Generasi Wifi

Berikut adalah generasi Wireless dari awal hingga sekarang

  • 802.11b bisa disebut Wi-Fi 1
  • 802.11a bisa disebut Wi-Fi 2
  • 802.11g bisa disebut Wi-Fi 3
  • 802.11n bisa disebut Wi-Fi 4
  • 802.11ac bisa disebut Wi-Fi 5
  • 802.11ax bisa disebut Wi-Fi 6

Dan sebagai catatan, baru pada generasi AX ini diberi nama dengan Wifi 6 oleh Wifi Alliance yaitu sebuah organisasi yang mendorong evolusi teknologi wifi di dunia. Fungsi penamaan ini sendiri adalah untuk memudahkan pengguna awam dibandiingkan harus menyebutkan kode huruf wifi tersebut.

In the box

Perangkat besutan TP-Link ini terlihat simpel, namun garang dengan atribut warna merah dan hitam. Terlihat jelas perangkat ini ditujukan untuk kebutuhan client wifi dengan performa tinggi dengan latency rendah, seperti gaming dan content creation. Dalam box bisa ditemukan unit TX3000E, 2 buah detachable antenna multi directional, stand dengan magnetic, manual book dengan Bahasa Indonesia, CD Resource, Kabel USB headers serta low profile bracket.

Untuk pemasangan anda hanya membutuhkan sebuah PC desktop dengan sebuah slot PCI-E. Perangkat ini hanya membutuhkan satu slot pada PCI-E Desktop PC Anda sehingga tidak akan mengganggu perangkat lain seperti VGA yang membutuhkan sirkulasi udara yang baik.

Jangan lupa untuk menancapkan USB Header dari soket USB. Soket ini digunakan oleh Bluetooth 5.0 yang juga tertanam di chipset perangkat ini. Produk TP-Link ini menggunakan chipset besutan dari Intel sebagai otak utama. Seperti kita ketahui, Intel tidak hanya memproduksi CPU, namun juga chipset untuk networking seperti untuk port ethernet maupun wireless.

 

Instalasinya terhitung mudah, bahkan untuk awam sekalipun. Anda hanya cukup memastikan motherboard di PC desktop anda mempunyai 1 port PCI yang masih kosong. Kemudian sebuah obeng plus untuk memasang baut nya kembali.

Tips dari kami untuk memasang head dahulu sebelum menancapkan perangkat ini ke dalam PCIE supaya lebih mudah dibandingkan memasang kabel header ini ke perangkat setelah dipasang. Ini karena ukurannya kecil dan rawan patah atau putus. Setelah terpasang dengan rapi silakan nyalakan kembali PC anda.

Untuk driver kami menggunakan versi terbaru yang bisa didapat di website resmi TP-Link. Terdapat dua buah driver yang harus anda download untuk Wifi dan Bluetooth.

Metode pengujian

Untuk pengujian kali ini, penulis akan menggunakan perangkat sebagai berikut

Router untuk pengujian
ASUS RT-AX55 dengan teknologi Wifi 6 (AX)

Synology MR2200AC dengan teknologi Wifi 5 (AC)

Client yang akan diuji

Wifi Killer Wireless n/a/ac 1535

TP-LINK TX3000E

Catatan : kedua perangkat client terpasang pada PC yang sama

Server

NAS Synology DS218+ yang terinstal Iperf dengan konfigurasi server dan terkoneksi dengan LAN

Metode Pengujian pertama yang digunakan adalah menggunakan software Iperf untuk Windows 10 yang dipasang pada PC dan kemudian akan melakukan bandwidth test ke NAS Synology yang terpasang Iperf sebagai server.

Metode pengujian kedua akan menggunakan tool yang lebih familiar, yaitu speedtest via url www.speedtest.net, untuk test ini random factor akan sangat mungkin terjadi dikarenakan menggunakan resource external yaitu jaringan internet yang tidak tentu stabil, tetapi kita akan mengetes pada saat yang berdekatan untuk mengurangi random factor tersebut.

Metode pengujian ketiga adalah menggunakan command line internal windows yaitu tracert. Fungsinya adalah melihat berapa ms hoop antar perangkat dari PC ke router kemudian ke NAS yang terinstal iperf sebagai server. Semakin kecil angka yang didapat maka akan lebih bagus.

Kita akan melakukan tes secara silang, dan hanya parameter NAS sebagai server saja yang tidak berubah dalam tes ini untuk mengetahui konsistensi hasil pengujian.

Patut diketahui, untuk perangkat TP-Link ini hanya support dengan menggunakan Windows 10, jadi untuk pengguna dengan OS legacy harus upgrade terlebih dahulu.

Berikut tampilan foto bandwith koneksi masing Wifi client, ketika terkoneksi dengan router jenis AC (Synology MR2200AC)

Bandwith terlihat sama baik, ini membuktikan bahwa bandwith dari TP-Link TX3000E tidak akan maksimal dengan menggunakan router jenis AC. Namun, hal ini juga membuktikan jika tidak ada kendala backward compability dengan menggunakan router jenis lama.

Lalu bagaimana jika menggunakan router jenis AX (Wifi 6) ASUS RT-AX55? Ada perbedaan bandwidth, TP-Link Archer TX-3000E berjalan di bandwidth 1Gbps, sedangkan pada client dengan Killer Wireless 1535 masih tetap berjalan pada 866Mbps.

Pengujian

Berikut adalah chart serta table hasil pengujian

Pengujian menggunakan Router AC (synology MR2200AC)

 

Hasil Uji Killer Wireless 1535 TP-Link TX3000E Satuan
Data Transfer 352 409 Mbytes
Sender 296 343 Mbits/s
Receiver 296 343 Mbits/s
Ping 7 5 ms
Download 463.27 522.01 MBps
Upload 33.61 33.04 Mbps
Tracert Ping 3ms 2ms 2ms 2ms 2ms 1ms  ms

 

Pengujian menggunakan Router AX (ASUS RT-AX55)

 

Hasil Uji Killer Wireless 1535 TP-Link TX3000E Satuan
Data Transfer 318 511 Mbytes
Sender 267 429 Mbits/s
Receiver 267 429 Mbits/s
Ping 6 4 ms
Download 427.52 400.47 MBps
Upload 33.37 33.36 Mbps
Tracert Ping 3ms 2ms 2ms 2ms 2ms 1ms  ms

 

Melihat data diatas, walaupun router yang digunakan masih menggunakan router AC, penggunaan perangkat TP-Link Archer TX3000E ini tetap akan mendapatkan output lebih baik dibandingkan menggunakan Killer Wireless 1535 yang masih menggunakan teknologi AC. Tercermin pada hasil iperf yang berbeda walau tidak begitu signifikan.

Kemudian pada pengujian menggunakan router jenis AX, TP-Link Archer TX3000E ini akan baru terasa performa serta utilitasnya. Hampir semua pengujian menghasilkan performa jauh lebih unggul dibandingkan menggunakan client Killer Wireless 1535 bawaan PC uji. Untuk download tes pada speedtest memang perangkat AX besutan TP-Link ini menunjukan hasil download di bawah Killer Wireless 1535.

Seperti penulis sebutkan sebelumnya, untuk tes speed internet akan dipengaruhi berbagai faktor. Pengujian ini untuk memberi gambaran bahwa performa internet di rumah, kantor, atau tempat publik yang buruk tidak hanya dipengaruhi koneksi dari penyedia jaringan semata, tetapi juga bisa berasal dari perangkat router maupun client, serta jarak dan penempatan perangkat juga menentukan. Untuk case ini, walau menggunakan perangkat client AX dan menggunakan Router AX juga, kecepatan internet tetap turun.

 

Kesimpulan

TP-Link Archer TX3000E ini merupakan jalan pintas buat pemakai PC desktop yang ingin merasakan performa dan latensi rendah untuk keperluan berat seperti Gaming dan Content Creation yang membutuhkan bandwidth besar. Walau belum menggunakan Router AX, Anda tetap akan dapat menikmati perbedaan. Peningkatan signifikan akan terlihat jika anda menggunakan router AX sebagai tandemnya. Namun, jika anda masih menggunakan wireless jenis N atau wifi 4, maka sudah wajib anda segera upgrade perangkat.

Kembali penulis jelaskan, penggunaaan perangkat TP-Link Archer TX3000E ini tidak serta-merta akan membuat koneksi internet anda akan menjadi super kencang. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terutama kualitas ISP yang anda gunakan, topologi jaringan yang anda pakai, penempatan dan jarak anda dari router, serta berapa banyak perangkat yang digunakan bersamaan.

 

Kelebihan

Magnet pada mount antenna sangat kuat

Antenna detachable

 

Kekurangan

Tidak ada

 

Tech Spec

Dimensions : 95.2 x 120.8 x 21.5 mm

Antenna Type : Two High-Gain Dual Band Antennas Magnetized Antenna Base

Chipset : Intel Wi-Fi 6 Chipset

System Requirements : Windows 10(64-bit) only

Wireless Standards : IEEE 802.11ax/ac/n/a 5 GHz | IEEE 802.11ax/n/g/b 2.4 GHz | Bluetooth 5.0/4.2/4.0

 

 

 

 

Copyright 2022 PT. SYNNEX METRODATA INDONESIA

Copyright 2023 PT. SYNNEX METRODATA INDONESIA